a

PENGUMUMAN ►►DAFTAR NAMA-NAMA SISWA YANG LULUS UJIAN SEMESTER MATA PELAJARAN MATEMATIKA. NILAI AKHIR KELAS IX : NABILA ARIFA ZAHRA 100, MUHAMMAD YUMASHURI 90, DAYU ISRAKY NASUTION 90, SAID SADAM FIRDAUS 90, FARIS AL-KAUSAR 85, RAFI IRAWAN 75 *********** NILAI AKHIR KELAS VIII : NADIA FITRIANDA MUZNI 82,5 NOVIA SARI 65 *********** NILAI AKHIR KELAS VII : SUTRIA BUNGA MAULIDA 70, MUHD. GHAZY AL-ZUHDI SYAHRA 65 :!!!

Jumat, 25 Mei 2012

Muhammadiyah Dirikan Dayah Berbasis IT

Muhammadiyah Dirikan Dayah Berbasis IT - Serambi Indonesia


BANDA ACEH - Organisasi Muhammadiyah Aceh, mendirikan dayah/pesantren berbasis Information Technology (IT), Jurnalistik, dan Tahfiz Quran, di Sibreh, Aceh Besar. Dayah yang diberi nama Baitul Arqam ini, mulai menerima murid tahun ini.

Unsur Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Aceh, Ustaz Muharrir Asy’ari Lc, MAg mengatakan, pendirian dayah berbasis IT, jurnalistik, dan tahfiz Quran ini, berawal dari pemikiran tentang pentingnya pengenalan teknologi dan jurnalistik bagi generasi Aceh sejak dini.

“Kedua ilmu pengetahuan itu akan kita padukan dengan pendidikan moral yang bersumber dari Alquran dan Hadits Rasulullah. Karenanya, tahfiz Alquran juga menjadi program unggulan di dayah ini,” kata Muharrir Asy’ari kepada Serambi di Banda Aceh, Kamis (24/5).

Muharrir mengatakan, ummat Islam di Aceh tidak boleh lagi menutup mata terhadap pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin menguasai kehidupan masyarakat dunia. Satu hal yang tidak bisa dipungkiri, saat ini nyaris seluruh peralatan (hardware) dan perangkat penunjang (software) teknologi diproduksi oleh negara-negara nonmuslim.

“Saat ini baru Arab Saudi yang berkonsentrasi melahirkan software berbasis Islam, seperti Alquran Digital, dan Maktabah Syamilah (software Tafsir Hadits lengkap), dan beberapa lainnya. Terobosan Arab Saudi ini sangat terasa manfaatnya, terutama untuk mengantisipasi serangan dari nonmuslim melalui teknologi dan jaringan internet,” ujarnya.

“Karenanya kita harus bersiap sedini mungkin untuk menguasai perkembangan teknologi. Sehingga kita bisa ikut berperan untuk melahirkan program-program terknologi yang berlandaskan kepada Alquran dan Hadits Rasulullah,” imbuh Muharrir.

Direktur Baitul Arqam, Zul Anshary Lc, mengatakan, untuk tahun pertama (TA 2012-2013), Baitul Arqam hanya menerima maksimal 50 santri. 17 di antaranya adalah anak yatim pada Panti Asuhan Muhammadiyah, yang berlokasi di Desa Tampok Blang, Kecamatan Suka Makmur, Aceh Besar, yang sekaligus akan menjadi Kompleks Baitul Arqam.

“Dalam pembiayaannya, kita menerapkan sistim subsidi silang. Untuk tahap awal 10 santri yang berbayar akan menanggung 1 santri anak yatim. Sistim subsidi silang ini kita maksudkan untuk menggemarkan budaya berinfak sejak dini, sehingga tujuan untuk melahirkan generasi Aceh yang menguasai ilmu agama dan teknologi, akan mendapat bantuan dari Allah SWT,”ungkap Zul Anshary.(nal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar