UN 2013 Menggunakan Sistem Barcode, Peserta Perlu Ikuti Tahapan Kerja
- Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2013 akan sedikit berbeda dari
tahun sebelumnya. Salah satunya adalah tahun ini UN menggunakan sistem
barcode, dimana naskah soal dan lembar jawaban ujian nasional (LJUN)
merupakan satu kesatuan.
Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2013 yang menggunakan sistem barcode tentu membuat peserta perlu mengikuti tahapan kerja sebelum mulai mengerjakan soal. Peserta UN 2013 yang tidak memastikan bahwa ia menjawab pada LJUN yang benar, sangat beresiko akan mendapat nilai yang jelek, karena saat dipindai, komputer akan keliru membaca.
"Tahapan kerja ini sudah kami cantumkan dalam Prosedur Operasi Standar
(POS)," kata Kepala Balitbang Kemdikbud, Khairil Anwar Notodiputro,
dikutip dari rilis Kemdikbud (13/03/2013).
Adapun tahapan kerja bagi peserta UN 2013 sebelum memulai ujian nasional adalah sebagai berikut :
Pertama, peserta harus memastikan bahwa antara naskah soal
dan LJUN masih bersatu. Kalau sudah dalam keadaan terpisah, peserta
wajib melaporkannya kepada pengawas dan meminta ganti. "Jangan sampai
peserta ambil risiko, tetap mengambil naskah soal dan LJUN yang sudah
terpisah itu. Harus diganti dengan yang masih dalam kondisi bersatu,"
tegas Khairil.
Kedua, pastikan pula bahwa naskah soal dan LJUN tidak
dalam kondisi rusak. Peserta perlu memperhatikan satu per satu lembar
pada naskah soal dan memastikan bahwa tidak ada satupun soal yang rusak
atau tidak terbaca.
Mengapa tahapan ini penting? Khairil menjelaskan, karena jika ia
menemukan soal yang rusak di tengah-tengah proses pengerjaan soal,
peserta harus meminta naskah soal dan LJUN yang baru. Itu artinya,
peserta harus menjawab dari nomor satu lagi. "Padahal mungkin dia sudah
mengerjakan hingga nomor 20 dan menemukan soal yang rusak pada nomor 21.
Jadi, kami minta kepada mereka pastikan betul bahwa naskah soal dan
LJUN dalam keadaan baik. Dia tidak boleh mulai mengerjakan soal, sebelum
melakukan urutan kerja ini," tambahnya.
Ketiga, begitu peserta telah memastikan bahwa naskah soal
dan LJUN dalam keadaan masih bersatu dan tidak rusak, ia wajib
menuliskan identitas di naskah soal dan LJUN. Setelah diisi, peserta
diperbolehkan melepaskan LJUN dari naskah soal. Langkah ini penting
untuk mengantisipasi tertukarnya naskah soal dengan LJUN.
"Bisa jadi saat anak sedang mengerjakan, ada angin besar dan
menerbangkan naskah soal serta LJUN sehingga tertukar satu dengan yang
lain. Tetapi kalau sudah ada nama di naskah soal dan LJUN pasti tidak
akan tertukar," ungkap Khairil.
Untuk itu, Khairil mengimbau kepada seluruh peserta UN, termasuk
pengawas dan kepala dinas setempat mengikuti tahapan kerja ini dan
menyosialisasikan dengan baik, sehingga tidak ada peserta yang
dirugikan. "Sosialisasi mengenai hal ini sudah kami lakukan dan kami
minta agar POS dibaca dengan baik," imbuhnya.
Seperti diketahui, berdasarkan POS UN 2013, untuk jadwal UN 2013
tingkat SMA/MA akan dilaksanakan pada tanggal 15-18 April 2013.
Sementara untuk tingkat SMK dan SMALB, UN akan digelar pada 15-17 April
2013. Bagi siswa yang sakit atau berhalangan hadir dapat mengikuti UN
susulan yang diselenggarakan pada tanggal 22-25 April 2013.
Sedangkan untuk tingkat SMP/MTs/SMPLB, UN 2013 digelar pada tanggal
22-25 April 2013. UN susulan dilakukan pada tanggal 29 April-2 Mei 2013.
Dan untuk tingkat SD/SDLB/MI, UN diselenggarakan pada tanggal 6-8 Mei
2013 dengan mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia,
Matematika dan IPA. UN susulan akan dilaksanakan pada tanggal 13-15 Mei
2013.
Sementara untuk pengumuman kelulusan UN 2013, tingkat SMA/SMALB/SMK/MA
akan diumumkan pada tanggal 25 Mei 2013. Untuk tingkat SMP/SMPLB/MTs
pengumuman hasil UN diumumkan pada tanggal 1 Juni 2013 dan tingkat
SD/SDLB/MI pengumuman hasil UN 2013 diumumkan pada tanggal 8 Juni 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar