Laporan Dede Rosadi | Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Kapal boat pengangkut sembako milik penduduk Haloban, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Aceh Singkil, dilaporkan hancur diterjang ombak. Seluruh isi muatan karam ke dasar laut, sementara nakhoda sekaligus pemilik boat Abdul Manaf alias Ucok Doyok, berhasil diselamatkan perahu nelayan.
Musibah itu, terjadi ketika boat kayu yang dikemudikan Ucok, pulang membawa titipan belanjaan dari arah Pulau Balai, ibukota Pulau Banyak menuju Haloban. Baru saja berlayar sekitar 20 menit, tiba-tiba ombak setinggi 1,5 meter menerjang, disusul gulungan ombak lainnya. Naas baginya perahu oleng, di beberapa bagian hancur lalu terbalik dan menenggelamkan seluruh muatanya.
"Musim badai kali ini mengakibatkan sebuah boat nelayan pembawa sembako hancur diterjang ombak, kerugian mencapai Rp12 juta," kata Anhar warga Haloban, yang merupakan tetangga korban, Selasa (29/5/2012).
Akibat cuaca kurang bersahabat berupa badai, transfortasi Singkil-Pulau Banyak dan sebaliknya menggunakan boat nelayan dilaporkan stop. Lantaran ketinggian ombak antara 1 sampai 2 meter dapat membalikan kapal boat yang berukuran kecil. Sedangkan kapal feri perjalannya tidak tergaanggu, lantaran ketinggian ombak masih dianggap dalam abang toleransi.
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Kapal boat pengangkut sembako milik penduduk Haloban, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Aceh Singkil, dilaporkan hancur diterjang ombak. Seluruh isi muatan karam ke dasar laut, sementara nakhoda sekaligus pemilik boat Abdul Manaf alias Ucok Doyok, berhasil diselamatkan perahu nelayan.
Musibah itu, terjadi ketika boat kayu yang dikemudikan Ucok, pulang membawa titipan belanjaan dari arah Pulau Balai, ibukota Pulau Banyak menuju Haloban. Baru saja berlayar sekitar 20 menit, tiba-tiba ombak setinggi 1,5 meter menerjang, disusul gulungan ombak lainnya. Naas baginya perahu oleng, di beberapa bagian hancur lalu terbalik dan menenggelamkan seluruh muatanya.
"Musim badai kali ini mengakibatkan sebuah boat nelayan pembawa sembako hancur diterjang ombak, kerugian mencapai Rp12 juta," kata Anhar warga Haloban, yang merupakan tetangga korban, Selasa (29/5/2012).
Akibat cuaca kurang bersahabat berupa badai, transfortasi Singkil-Pulau Banyak dan sebaliknya menggunakan boat nelayan dilaporkan stop. Lantaran ketinggian ombak antara 1 sampai 2 meter dapat membalikan kapal boat yang berukuran kecil. Sedangkan kapal feri perjalannya tidak tergaanggu, lantaran ketinggian ombak masih dianggap dalam abang toleransi.
Editor : arif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar